Umat Islam menyambut bulan Ramadhan dengan suka cita. Ramadhan adalah bulan istimewa dari 12 bulan Hijriah yang menjadi patokan kalender dimulai saat Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah. Bulan Ramadhan oleh masyarakat dikenal sebagai bulan puasa karena memang umat Islam diwajibkan melakukan “shaum” atau berpuasa sebulan penuh sebagai sarana untuk menjadi orang bertaqwa. Keistimewaan menjadi lengkap karena Al Quran kitab suci umat Islam diturunkan pada bulan ini. Al Quran merupakan petunjuk bagi umat Islam dalam hidup dan kehidupan. Tata cara hidup dan berkehidupan itu dalam konteks berinterkasi dengan manusia, lingkungan dan Sang Khalik telah dituntun-jabarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Puasa salahsatu ibadah yang dicontohkan oleh beliau di bulan Ramadhan disamping kegiatan ibadah lain seperti mengaji, tadarus Al Quran, sholat taraweh, menunaikan zakat.
Secara hakekat segala ibadah yang dilakukan di bulan puasa bagi umat Islam merupakan sarana meningkatkan kualitas diri menjadi insan yang bertaqwa. Pengertian taqwa kalau ditafsirkan secara populer adalah taat pada Sang Khalik serta bermanfaat bagi sesama dan lingkungan. Dalam konteks dunia kerja konotasi taqwa dapat dipahami sebagai manusia (karyawan, pelaku bisnis) yang memiliki etos kerja tinggi, sungguh-sungguh mengemban tugas dan tanggungjawab serta piawai dalam menjalankan pekerjaan.
Ketaqwaan seseorang dapat berbanding lurus dengan kemampuan mengelola unjuk kerja pada tingkat yang optimal. (maximize achieved performance). Bagi orang bertaqwa tiada hari tanpa melakukan perbuatan yang menghasilkan manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dalam konteks ini peran kecakapan insaniyah – popular disebut softskils memiliki nilai konstribusi signifikan dalam meningkatkan produktivitas kerja seseorang.
Kita semua maklum bahwa di Negara ini sumber daya insani banyak yang berkualitas secara intelektual. Sudah demikian banyak putra bangsa berhasil menjuarai dan berprestasi berbagai kompetisi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Tidak terhitung penghargaaan internasional diraih anak bangsa di forum-forum dunia yang mengakui akan keunggulan intelektual para pelajar atau mahasiswa kita. Pada pokoknya sumber daya insani Indonesia secara akademik dan teknikal cukup diakui.
Namun yang menjadi pertanyaan mendasar adalah mengapa keunggulan-keunggulan akademik atau “hardskills” tersebut belum mampu menaikkan derajat kesejahteraan rakyat kebanyakan di Indonesia? Masih banyak orang miskin di Republik ini. Jikalau memakai ukuran kemiskinan PBB yang mematok pendapatan perkapita 2 dolar AS /hari atau setara Rp 600 ribu/bulan, maka jumlah orang miskin di Negara yang kaya raya ini masih lebih separo dari jumlah penduduk berjumlah sekitar 240 juta jiwa. Suatu angka kemiskinan yang besar untuk sebuah Negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa.
Kendati fakta-fakta tentang kecerdasan intelektual yang sangat diunggulkan bagi pemecahan masalah kehidupan sebagaimana telah dipaparkan, sedemikian meluas, tetapi dapat diamati dalam kehidupan nyata sehari-hari betapa para pemimpin dan tokoh yang memiliki kemampuan akademik dan intelektual tinggi masih tidak mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Sebagian mereka malah menjadi bagian dari masalah itu sendiri. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini masyarakat dan bangsa Indonesia sering dilanda berbagai persoalan seperti bencana alam, korupsi, kerusuhan, kelaparan, wabah penyakit, dan berbagai peristiwa getir lainnya. Persoalan bangsa seharusnya dapat ditangani dengan arif bijaksana dan bertanggung jawab oleh penguasa. Namun, kenyataan lapangan berbicara lain, kepekaan sosial para tokoh pemegang amanah rakyat itu masih rendah.
Manfaat Ramadhan
Bulan puasa bagi umat Islam merupakan tempaan untuk meningkatkan kualitas diri khususnya mempertajam kepekaan sosial, disiplin dan taat azas, motivasi, prakarsa, ikhlas merupakan inti dari kecakapan insaniyah atau lebih popular dengan sebutansoft skills. Ibadah puasa, sholat, zakat dan ibadah lainnya di bulan Suci ini jikalau dijalankan dengan penuh kerendahan hati (tawadhu) akan membawa pribadi Muslim yang kokoh kecakapan lunaknya (soft skills). Apabila seorang Muslim benar-benar memahami dan menghayati dengan baik akan manfaat Ramadhan bagi peningkatan kualitas dirinya, maka orang tersebut akan melengkapi hardskillsyang dimiliki dengan softskills. Kedua kecakapan tersebut merupakan bangunan keberhasilan. Sebagai orang yang bertaqwa tidak akan mengenal putus asa, pesimis, malas atau selalu mengeluh.
Sebagai kawah candra dimuka bulan puasa merupakan momen penting bagi bangsa ini untuk mencanangkan kembali niat untuk membenahi persoalan-persoalan yang ada di depan mata dan sebagian besar tentunya merupakan juga tanggung jawab umat Islam. Dengan meluruskan niat bahwa apa yang kita kerjakan merupakan ibadah yang akan diberikan balasan atau ganjaran- Nya di dunia dan di akherat kelak, maka kesejahteraan hidup akan segera kita raih. Hal ini akan berhasil apabila umat Islam yang mayoritas di bumi pertiwi ini memberikan teladan dengan baik dan meyakini manfaat ramadhan dalam membentuk jiwa individu yang bertaqwa. Bila taqwa kita raih maka manfaat akan diarasakan tidak hanya bagi diri kita tetapi juga orang lain dan lingkungan disekitar.
Sebagai mayoritas umat Islam wajib memberikan teladan melalui akhlak terpuji yang dicontohkan Nabi. Tersurat dalam Al Quran bahwa Nabi Muhammad memiliki akhlak yang mulia dan agung (QS Al-Qalam: 4). Akhlak terpuji dicontohkan Nabi seperti membantu sesama manusia dalam kebaikan, kebajikan, memuliakan tamu, menghormati orang lain, menghindari permusuhan/pertengkaran, menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, bermusyawarah dalam segala urusan untuk kepentingan bersama. Sebaliknya, akhlak tercela sangat dibenci dan tentu bukan merupakan tingkah laku yang diajarkan oleh agama (Islam). Contoh akhlak tercela yang sering mengemuka di negara ini adalah pemaksaan kehendak sekelompok masyarakat dalam bentuk tekanan bahkan kekerasan. Perbuatan tercela semacam ini dipastikan berasal dari orang yang bermasalah dalam keimanan. Akhlak buruk merupakan manifestasi dari sifat-sifat syaitan dan iblis dengan tugas utama dan satu-satunya untuk menjerumuskan manusia di dunia ini agar berperilaku menyimpang tidak sejalan koridor ajaran agama.
Oleh karena itu kehadiran bulan suci Ramadhan ini diharapkan merupakan momen penting bagi umat Islam untuk mengoreksi dirinya agar meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah dan mewujudkan kesalehan sosial melalui akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela. Apabila Ramadhan telah lewat sementara kualitas insaniyah kita masih belum ada perubahan berarti, maka dipastikan kita telah menyia-nyiakan momentum bulan Suci ini. Sebalilknya, jika kualitas kecakapan insaniyah Anda semakin baik, maka diri Anda insya Allah termasuk ke dalam golongan orang-orang yang meraih kemenangan. Semakin banyak manusia Indonesia yang memperoleh kemenangan semakin baik pula karakter bangsa ini, sehingga kualitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita dapat lebih baik lagi. Semoga Anda dapat meraih kemenangan yang dijanjikan itu. Selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H.
Aries Musnandar
Mhs S3 Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Dosen Luar Biasa pada Ekonomi dan Bisnis UB Malang