Malang, 14-15 desember 2022, Pascsarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan yang spectakuler yakni Hari bahasa Arab sedunia yang jatuh pada tanggal 18 desember senantiasa diperingati oleh para pecintanya di setiap tahun. Untuk memperingatinya, pada tahun 2022 ini mahasiswa program Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan konferensi internasional yang diberi nama “MAYADA (الملتقى العلمي العالمي للدراسات اللغة العربية)”. Kegiatan ini diinisiatori oleh program studi Doktor dan Magister Pendidikan Bahasa Arab serta Magister Bahasa dan Sastra Arab. Tema yang diangkat dalam konferensi ini yaitu “اللغة العربية: تحديتها ومستقبلها”, yaitu membahas tentang tantangan dan masa depan bahasa Arab. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara virtual melalui zoom dan chanel youtube Mayada UIN Malang.
Tidak kurang dari 412 peserta dan 80 presenter dari 22 negara ikut berpartasipasi dalam konferensi ini. Diantaranya hadir dari Brunei Darussalam, Yaman, Sudan, Malaysia, Oman, Nigeria, Mesir, Senegala, Iraq, Arab Saudi, Maroko, Serbia, Libanon, Yordania, Tunisia, Algeria, Pakistan, Kenya, Libya, Mauritania, Kamerun dan Turki. Selain itu konferensi ini juga mengahdirkan dua narasumber utama dari dalam negeri dan empat dari luar negeri. Adapun narasumber dalam negeri yaitu Prof. Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc., M.Ag (ketua prodi MBSA Pascasarjana UIN Malang) dan Prof. Dr. H. Uril Bahruddin, M.A (dosen UIN Malang). Sedangkan narasumber dari luar negeri yaitu Prof. Dr. Mauhammad Majid Ad-Dakhil (Al-Balqa Applied University, Yordania), Prof. Dr. Faisol Mahmud Adam Ibrahim (Universitas Al-Qur’an Al-Karim dan Ilmu-Ilmu Islam, Sudan), Dr. Ibrahim Manshur (Aljazeera Media Institute, Qatar) dan Dr. Nahlah Ibrahim Eljack Ibrahim (Universitas Minnesota, Amerika).
Kegiatan diawali dengan pemutaran video tentang MAYADA dan profil UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan dilanjutkan dengan pembukaan yang dipandu oleh pembawa acara. Pada kesempatan ini ketua panitia Indra Kurniawan (mahasiswa S3 PBA) menyampaikan laporan bahwa tujuan diadakan konferensi ini dalam rangka memperingati hari bahasa Arab sedunia. Ia juga menyampaikan bahwa koferensi ini akan dilaksanakan secara rutin di setiap tahun. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari wakil direktur pascasarjana UIN Maualana Malik Ibrahim Malang, Drs. Basri, M.A., Ph.D. Mengawali sambutannya ia menyampaikan selamat datang dan apresiasi kepada para narasumber dari berbagai institusi di Indonesia dan luar negeri. Menurutnya terdapat tiga poin penting yang mengisyaratkan antusiasme peserta dan presenter kegiatan ini, yaitu: pertama, tema yang diusung sangat menarik, relevan dan kontekstual. Kedua, hal ini menjadi menjadi isyarat bahwa bahasa Arab tetap eksis dan senantiasa memberi kontribusi besar dalam diskursus internasional serta bangunan peradaban umat manusia. Ketiga, semangat serta upaya yang sungguh dari panitia, dalam hal ini para mahasiswa Pascasarjana, yang dibimbing dan dan secara terus menerus disupervisi oleh ketua dan sekretaris prodi demi sukses dan semaraknya acara ini. Menurutnya kegiatan ini lebih indah jika berlangsung secara offline sehingga semua pihak bisa bersilaturahim secara langsung dan dapat mengunjungi kampus ini yang asri. Ia juga berharap bahwa koferensi ini bisa memberi kontribusi yang signifikan dalam pengembangan teori-teori kebahasaan dan menghasilkan model atau paradigma dalam pembelajaran bahasa Arab sehingga bahasa Arab akan terus eksis terlepas dari tantangan global yang terus mengancam dan menggerus keberadaan sejumlah Bahasa di Dunia.
Selesai pembukaan acara dilanjutkan dengan sesi keynote lecturer yang terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai oleh narasumber pertama yakni Prof. Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc., M.Ag yang menyampaikan materi tentang masa depan kajian linguistik Arab pada universitas-universitas di Indonesia. Menurutnya ada beberapa universitas di Indonesia mempelajari tentang bahasa Arab dan sastranya dengan jumlah yang banyak di tempat yang beragam. Sehingga muncullah majalah linguistik berbahasa Arab, pusat-pusat studi Islam dan Arab, serikat guru dan siswa di bidang studi Arab di tingkat universitas, adanya penyelenggaraan konferensi, seminar, lokalkarya nasional dan internasional, kunjungan dosen dan mahasiswa dari negara-negara Arab serta adanya fenomena pembentukan lingkungan Arab. Selanjutnya narasumber kedua yakni Prof. Dr. Mauhammad Majid Ad-Dakhil, yang mengangkat tema tentang krisis kritik Arab kontemporer. Dalam materinya ia menyampaikan bahwa kritik dari sastra adalah pendekteksian keindahan atau keburukan dalam karya sastra. Adanya perkembangan pesat pada kritik sastra arab di era sekarang. Para kritikus Arab modern menggunakan teori-teori Barat termasuk dari Eropa untuk mengkaji Sastrra Arab kontemporer. Selain itu, juga terjadi perubahan antara kritikus modern dan kritik lama dengan adanya pengaruh Barat yang sangat pesat termasuk pada gerak-gerik dalam kitab-kitab pusak berbahasa Arab. Kemudian sesi pertama ini diakhiri oleh Prof. Dr. Faisol Mahmud Adam Ibrahim yang membahas tentang bahasa Arab sebagai sarana pengembangan kebudayaan Islam. Pada materinya ia menyampaikan bahwa fungsi sosial bahasa ialah mengekspresikan dan mentransmisikan ide dalam kerangka lingkungan linguistik.
Memasuki sesi kedua, dibuka oleh keempat yaitu Prof. Dr. H. Uril Bahruddin, M.A yang membahas tantangan pengajaran Bahasa Arab di era digital. Ada enam tantangan pengembangan pengajaran bahasa Arab di Indonesia, yang berarti: 1) mempertahankan dan mengembangkan prestasi dan inovasi dalam pengajaran bahasa Arab, 2) berpikir bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sulit dan orang Arab tidak menggunakan bahasa ini, 3) tujuan pengajaran bahasa arab tidak terbatas pada tujuan agama saja, tetapi banyak tujuan, misalnya: belajar, berbicara, dan sebagainya, 4) perlunya memperbaharui kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman, 5) menyediakan kurikulum yang beragam sesuai kebutuhan era digital, 6) menciptakan kerangka acuan bahasa Arab yang terpadu dan standarisasi tes untuk mengukur kompetensi bahasa Arab. Kemudian dilanjutkan oleh Dr. Ibrahim Manshur yang menyampaikan materi mengenai peran Aljazeera dalam menyebarkan bahasa Arab dan pembelajarannya bagi penutur asing. Diantara program yang dikembangkan Al-jazeera yaitu: jaringan Al-Jazeera dan bahasanya, kursus “e-learning”, dan kamus bahasa Arab. Situs web “Belajar Bahasa Arab” juga berperan untuk memperkaya konten yang dikatogerikan untuk pelajar dan guru. Proyek untuk melayani bahasa Arab, yakni mengajar bahasa Arab untuk tujuan khusus, platform belajar mandiri, dan ujian kemahiran bahasa. Kemitraan dan kerjasama akademik berupa pelatihan guru, konten pendidikan, dan Al Jazeera Club.
Sebagai penutup sesi Dr. Nahlah Ibrahim Eljack Ibrahim menyampaikan materi tentang menulis Bahasa Arab di jejaring sosial antara dialek sehari-hari dan bahasa asing. Ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu: 1) sebagian besar kelompok masyarakat yang menggunakan situs jejaring sosial berasal dari kalangan terpelajar, 2) Pengaruh bahasa asing tampak jelas pada tulisan beberapa kelompok – (bilingual) dan ini tampak pada penggunaan beberapa huruf latin dalam penulisan bahasa arab di situs jejaring sosial, 3) Kesalahan penulisan di situs jejaring sosial adalah kesalahan penulisan huruf arab, 4) Tulisan dalam bahasa Arab standar di situs jejaring sosial berkontribusi dalam menaikkan derajat bahasa Arab di kalangan penuturnya, 5) Intelektual menggunakan kata-kata Arab yang damai dan kalimat bahasa Arab yang fasih, mereka berkontribusi untuk meningkatkan level penulisan dan menjauhkan diri dari bahasa sehari-hari dan kelonggaran. Kemudian acara dilanjutkan di hari berikutnya dengan agenda sesi pararel. *firman dkk