Tim Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang terdiri atas Dosen dan Mahasiswa Program Studi bekerja sama dengan KKM di Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang pada tanggal 18 November 2022 menyelenggarakan workshop pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS di Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam, Desa Purwosekar Tajinan, Kabupaten Malang. Kegiatan diikuti oleh 30 orang perwakilan guru-guru MI yang ada di wilayah kerja Kecamatan Tajinan.
Pelatihan pengembangan instrumen penelitian berorientasi HOTS bagi guru MI merupakan kegiatan pertama bagi Prodi MPGMI pada KKM di Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Hadir dari Tim S2 PGMI Prof. Dr. H. Wahidmurni, M. Pd., Ak; Dr. Hj. Samsul Susilawati, M. Pd, dan Dr. Zubad Nurul Yaqien, M. Pd; 2 orang Mahasiswa Krismoneta Fatmawati, Fazat Arifatul Ulfa.
Pada kesempatan pertama, Prof. Dr. H. Wahidmurni, M. Pd., Ak, sekaligus Direktur Pascasarjana menyampaikan pentingnya pentingnya peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru untuk lebih meningkatkan kualitas Pendidikan di Lembaga Pendidikan masing-masing. Peningkatan kualifikasi dapat dilakukan dengan studi lanjut pada Prgram Studi Magister PGMI di Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah terakreditasi Unggul. Sementara peningkatan kompetensi ini dapat diawali dengan memetakan kebutuhan peningkatan kompetensi guru. Untuk itu, analisis kebutuhan kompetensi ini hendaknya dilakukan oleh KKM, sehingga ke depannya dapat diprogramkan jenis pelatihan yang tepat dan relevan dengan kebutuhan. Prof. Wahid juga menekankan pentingnya penguasaan guru untuk menganalisis KI-KD menjadi IPK, sebab IPK akan menjadi dasar yang baik untuk pengembangan materi-pemilihan metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, termasuk di dalamnya tentang bagaimana menyusun soal yang berorientasi HOTS. Lebih lanjut dipaparkan beberapa contoh proses penyusunan saol berorientasi HOTS.
Pada kesempatan kedua Dr. Hj. Samsul Susilawati, M.Pd selaku Kaprodi menyampaikan Madrasah merupakan Lembaga Pendidikan formal yang memiliki tujuan untuk mencetak generasi yang memiliki ilmu, iman, dan taqwa. Pada prinsipnya tujuan dari K13 dengan madrasah memiliki titik temu yang membekali siswa dengan kemampuan intelektual dan spiritual yang seimbang. Pemerintah telah melakukan upaya  agar kurikulum  2013  dapat  terimplementasi dengan maksimal, salah satunya dengan menyusun buku tematik yang bersifat nasional. Namun pada kompetensi inti, pembelajaran tematik pada aspek spiritual belum sepenuhnya  muncul  pada  setiap pembelajaran  dalam buku tematik, maka perlu untuk menggunakan bahan ajar yang   sesuai   untuk mencapai tujuan   lembaga   dan kurikulum  2013  yaitu  dengan  menggunakan LKPD tematik berbasis HOTS terintegrasi Islam. Demikian, kami mengadakan pelatihan untuk memfasilitasi guru supaya dapat mengembangkan kreatifitas serta inovasi dalam pengembangan instrumen penilaian berorientasi HOTS terintegasi Islam.
Kegiatan diakhiri dengan adanya permohonan agar kedepannya dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan yang melibatkan lebih banyak guru MI di Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. (Mhs MPGMI Krismoneta Fatmawati dan Fazat Arifatul Ulfa)