Pascasarjana UIN Malang Gelar Seminar Moderasi Beragama: Internalisasi Nilai Moderasi pada Pendidikan Tinggi

Batu, 23 Mei 2023, Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertajuk Moderasi Beragama dengan tema Internalisasi Nilai Moderasi Beragama Pada Pendidikan Tinggi, kegiatan ini dibuka langsung oleh Bapak Wadir Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Drs. Basri, MA., Ph.d. beliau sangat berterima kasih pada para narasumber yang telah berkenan hadir dan berharap para audien untuk menggali apa yang disampaikan narasumber.

Kegiatan Seminar Moderasi Beragama pada hari ini dipandu langsung oleh Ibu Jamilah, MA.  sekteratir Prodi Doktor Pendidikan Agama Islam Berbasis studi Interdisipliner, pada kesempatan pertama materi disampaikan oleh Dr. Abdullah Hamid M.Pd beliau memaparkan gambar toleransi beragama pada mahasiswa yang telah diteliti. Terkait sikap toleransi dan perilaku toleransi yang disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh pada toleransi beragama mahasiswa, seperti iklim sosial, pengalaman bergaul di masyarakat, partisipasi pada kegiatan keagamaan, dsb. Beliau juga menyampaikan tentang relasi ideologi yang ada di media. Wawasan ini dibutuhkan para mahasiswa untuk mengetahui berbagai media yang dapat mempengaruhi pola pikir keberagaman yang salah. Perlunya rekontektualisasi moderasi Beragama di bidang pendidikan dalam bentuk pengembangan kurikulum, proses pengajaran, pendidikan guru/dosen dan tenaga pendidik, materi, rekruitmen dan sinergi dengan stakeholder.

Narasumber kedua adalah Syahril Siddiq, MA., Ph.D beliau menyampaikan hasil survey yang dilakukan di kabupaten Tulungagung terkait prosentase toleransi keberagamaan masyarakat di Tulungagung. Selain itu juga, beliau menyampaikan hasil survey keberagaman mahasiswa UIN Satu. Selain itu lulusan Universitas Leiden ini juga menyampaikan paparannya terkait fenomena keberagamaan masyarakat Indonesia dari era awal hingga reformasi, sebagaimana Indonesia merupakan negara yang ramah terhadap perbedaan antar agama. Urgensi wasathiyah ini harus menjadi komitmen bagi seluruh bangsa dalam rangka menciptakan harmoni dan perdamaian di muka bumi.

Agenda moderasi Beragama sejatinya adalah memoderatkan yang sudah moderat. Sehingga mahasiswa perlu dibekali dengan wawasan tentang modernisasi beragama agar tercipta kehidupan dunia pendidikan yang harmoni dan damai.

Narasumber ketiga Bapak Dr. H. Ahmad Barizi, MA menjelaskan dalam konteks internalisasi nilai moderasi beragama pada pendidikan tinggi ini ada 3 hal penting  yang harus dibicarakan dalam konteks kekinian yaitu agama, agama tidak hanya menyangkut tentang hal rasional tetapi juga mistis, sehingga agama mampu mencakup segala hal yang bersifat fisik dan metafisik, sehingga ada problem beragama karena konteks yang berbeda yang menghasilkan respon yang juga berbeda, interpretasi yang berbeda dalam keberagaman masyarakat. *Jml

Scroll to Top