40 Perwakilan PTKIN Mengikuti Workshop Penguatan Jurnal Bereputasi di UIN Samarinda

Perlunya kewajiban publikasi hasil penelitian telah diatur dalam Surat Dirjen Dikbud, nomor 152/E.T/2012/, tanggal 27 januari 2012. Termasuk juga kewajiban publikasi bagi para dosen yang telah menerima tunjangan sertifikasi dosen sebagai pendidik profesional, demikian dikemukakan oleh Prof. Dr. Achmad Sani Supriyanto, SE, M.Si, Guru Besar Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang sekaligus sebagai Tim Penilai PAK Dosen Nasional di Kemendikbud RI. Untuk mewadahi dan mempublikasikan hasil penelitian mahasiswa, dosen maupun peneliti lainnya, perlu adanya kanal yang disebut Jurnal Ilmiah.Jurnal llmiah ini harus  dikelola oleh orang-orang yang memiliki passion yang tinggi yang mampu  menjadikan jurnal tersebut ter-akreditasi baik nasional maupun internasional. Pesan ini disampaikan oleh Prof. Sani sebagai nara sumber dalam kegiatan ‘Workshop Penguatan Jurnal Bereputasi’ di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (AFEBIS) Se Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan  oleh Asosiasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (AFEBIS) yang berjumlah 40-an perguruan Tinggi di PTKIN. Bertempat di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, dilaksanakan pada Jum’at-Sabtu, 26-27 Mei 2023.

Masih menurut Prof Sani, mengelola jurnal bukanlah perkara mudah, karena butuh ketelatenan, kesabaran, dan ketahan yang tinggi. Belum lagi kalau deadline artikel yang harus diterbitkan masih proses revisi dan belum kembali. Kenyataan yang juga di hadapi adalah banyak titipan artikel dari baik dari pimpinan dan kolega yang harus diterima dan diterbitkan, sementara proses perbaikan baik secara substansi dan layout, serta narasi dan proofread yang tidak sesuai dengan template jurnal, akan semakin menambah beban psikologis tersendiri bagi pengelolanya. Termasuk juga honor pengelola yang tidak sebanding dengan resiko pekerjaan pengelola jurnal.

Namun ada sebuah kebanggaan apabila jurnal yang dikelola berhasil dan nailk peringkat akreditasi, misal naik ke sinta-2 dan Sinta-1, apalagi juga terindek di data base internasional seperti Scopus ataupun Web Of Science (WoS). Menjaga kualitas dan integritas harus menjadi prioritas bagi pengelola jurnal. Jangan menggadaikan idealis dan integritas hanya untuk meraup keuntungan semata, agar jurnal tersebut tidak mengalami penurunan akreditasi, bahkan di-cancell oleh Scopus atau WoS. Karena dampaknya  akan merugikan banyak pihak, bukan hanya reputasi jurnalnya, termasuk  institusinya, tetapi juga akan merugikan para penulis yang artikelnya telah publish. Dimana artikel tersebut  tidak bisa dijadikan sebagai syarat khusus untuk kenaikan pangkat dosen baik ke Lektor Kepala maupun ke Guru Besar, lanjut Prof Sani.

 

Scroll to Top