Pascasarjana UIN Malang Kolaborasi dengan UIN Antasari dalam Studium General Penulisan Artikel Internasional Bereputasi

Banjarmasin, tanggal 9 September 2022. Sedikitnya jumlah publikasi artikel jurnal bereputasi dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), salah satunya diakibatkan lemahnya kemampuan dalam menuangkan pikiran, dan gagasan menjadi tulisan atau artikel jurnal yang layak untuk di publikasikan di jurnal yang bereputasi. Rendahnya publikasi ilmiah peneliti dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia pada jurnal ilmiah bereputasi international merupakan faktor penting penghalang masuk ke jajaran World Class University Rangking (QS WUR). Data Scopus dan Sinta versi-3, Ristekdikbud, per Juli 2022, hanya 2 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang telah melampaui batas minimal untuk  masuk Perguruan Tinggi Rangking Dunia (QS WUR), yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Gunung Jati Bandung, yang telah berhasil mencapai lebih dari 1.100 artikel di publikasikan di Scopus, sebagai persyaratan untuk masuk list World University Rangking. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Achmad Sani Supriyanto, SE, M.Si, Guru Besar Fakultas Ekonomi serta Kaprodi S2 Ekonomi Syariah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sebagai narasumber dalam kegiatan Studium Generale, dengan tema ; “Memadukan Sistem Perkuliahan Dengan Penulisan Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi”, di Ruang Auditorium Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin.

Sebenarnya potensi untuk meningkatkan kualitas, dan kuantitas serta jumlah publikasi di jurnal bereputasi sangat besar, diantaranya dengan melakukan pembimbingan secara serius pada mahasiswa yaitu skripsi, tesis, dan disertasi, untuk disesuaikan formatnya dengan template jurnal yang akan dituju. Untuk mengubah skripsi, tesis, dan disertasi menjadi artikel jurnal baik di sinta maupun indeks scopus, maka  harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah dipastikan bahwa skripsi, tesis, dan disertasi tersebut terdapat research fenomena, research gap, dan novelty (kebaharuan). Selain itu juga harus memperhatikan pengutipan dalam jurnal agar tidak terjadi plagiasi yang menyebabkan artikel ditolak. Hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah memperbanyak referensi terutama jurnal internasional bereputasi, untuk meyakinkan bahwa artikel tersebut kuat secara literature serta body of knowledgenya.  Memastikan perlunya penggunaaan software mendeley ataupun zotero, untuk memudahkan pembuatan referensi atau daftar pustaka. Aplikasi ini juga bisa mendeteksi plagiatisme, serta yang terpenting adalah mampu membuat proses penulisan daftar pustaka, daftar isi, tata cara mengutip hingga menemukan referensi dari sumber yang valid, papar Prof Sani.

Kegiatan Studium Generale tersebut dibuka oleh Direktur Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, S.Ag.,M.Pd. Dalam sambutannya Prof Zulfa mengingatkan bahwa pengembangan karya tulis ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari kompetensi dosen sebagaimana tertuang dalam konsep tridarma perguruan tinggi, yakni tugas seorang dosen meliputi tiga komponen, melakukan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan karya ilmiah, serta pengabdian kepada masyarakat.

Dari ketiga komponen tersebut, lanjut Prof Zulfa, selama ini penelitian dan karya ilmiah merupakan komponen yang masih perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebab, tidak sedikit dosen yang terkendala dalam melakukan penelitian maupun penulisan karya ilmiah. Banyak dosen yang hanya menghabiskan waktu bekerjanya untuk mengajar saja. Sementara tugas melakukan penelitian, menulis karya ilmiah maupun pengabdian masyarakat seringkali terabaikan, katanya. Kegiatan stadium generale ini diikuti oleh sekitar 80-an peserta yang terdiri dari dosen-dosen pascasarjana serta mahasiswa S2 dan S3 di lingkungan Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin.

Kegiatan tersebut berlangsung secara serius tetapi santai, banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta terutama karena masih minimnya pengetahuan terutama bagaimana melihat dan mendeteksi apakah jurnal tersebut benar-benar bereputasi dan berdampak, bisa dilihat dari Quartile serta SJR nya, untuk menghindari jurnal-jurnal predator, cancelled, maupun hijack jurnal yang semakin banyak. Sehingga perlu kehati-hatian, terutama bagi dosen yang akan mengajukan ke Guru Besar/ Profesor, agar jurnal nya diakui clear and clean sebagai syarat khusus. Kegiatan berlangsung lebih kurang 3 (tiga) jam ini ditutup dengan penyerahan cindera mata oleh Direktur Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin kepada pemateri. *San

 

Scroll to Top