MIU Login

UIN Malang Luluskan Dua Doktor Perdana Program Studi Islam, Bahas Dinamika Sosial dan Pernikahan di Pesantren

Malang – Sejarah baru tercipta di Program Doktor Studi Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Untuk pertama kalinya, program ini meluluskan dua doktor perdana yang keduanya berhasil menorehkan prestasi akademik membanggakan melalui disertasi yang mendalam dan kontekstual terhadap dunia pesantren.

Ujian promosi doktor bagi kedua mahasiswa tersebut dilaksanakan pada Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Auditorium Gedung B Lantai 4, Pascasarjana UIN Malang. Acara ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh para promotor, penguji, sivitas akademika, serta tamu undangan dari berbagai kalangan pesantren.

Dokumentasi Dewan Penguji: Sebelah kiri, Prof. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag., Prof. Dr. H. Ahmad Barizi, M.A., Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag., Prof. Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Drs, H. Basri, M.A., Ph.D., Prof. Dr. H. Roibin, M.HI. dan Dr. Muhammad, Lc., M.Th.I.

Lulusan pertama, Dr. Aziz Miftahus Surur, berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Kiai dan Habaib: Persepsi Kiai Pesantren NU Kediri terhadap Hadis Zurriyat Rasul dalam Tinjauan Teori Living Hadis dan Konstruksi Sosial”. Dalam penelitiannya, Dr. Aziz mengungkap bahwa penghormatan terhadap habaib di lingkungan pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Kediri tidak semata-mata didasarkan pada nasab atau garis keturunan Rasulullah. Lebih dari itu, penghormatan tersebut juga berkaitan erat dengan kontribusi keilmuan dan peran sosial habaib dalam membimbing masyarakat.

Promovendus: Aziz Miftahus Surur Promovendus bersama dewan Penguji dan Keluarga

Namun, temuan menarik lainnya menunjukkan adanya potensi stratifikasi sosial antara kelompok habaib dan non-habaib, yang dapat mempengaruhi dinamika kehidupan sosial dalam komunitas pesantren.

Sementara itu, lulusan kedua, Dr. Ahmad Muzakki, turut mencuri perhatian melalui disertasinya yang berjudul “Praktik Fikih Munakahat Kiai Pesantren: Studi Fenomenologi Penerapan Kafaah dalam Pernikahan Keluarga Kiai Pondok Pesantren Probolinggo Jawa Timur”. Dr. Muzakki mengidentifikasi tiga tipologi penerapan konsep kafaah (kesepadanan dalam pernikahan) yang diterapkan dalam keluarga kiai, yaitu kafaah berbasis agama, kekerabatan, dan nasab keturunan Rasulullah.

Promovendus: Ahmad Muzakki Promovendus bersama dewan Penguji dan Keluarga

Temuan ini memperlihatkan bagaimana fikih munakahat tidak hanya dijalankan secara tekstual, tetapi juga diwarnai oleh nilai-nilai sosial dan kultural yang hidup di tengah masyarakat pesantren.

Menariknya, kedua mahasiswa ini merupakan penerima beasiswa kerja sama antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan berbagai pondok pesantren. Mereka berhasil menuntaskan studi doktoral dalam waktu enam semester dengan hasil yang gemilang—predikat cumlaude, sebagaimana diumumkan oleh dewan penguji.

Dalam sambutannya, kedua mahasiswa menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang atas dukungan dan kesempatan yang diberikan melalui program beasiswa kerja sama pondok pesantren. Mereka berharap capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi para santri untuk terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang tertinggi.

Acara promosi doktor ini juga diwarnai dengan pesan dan kesan dari Ketua Program Studi S3 Studi Islam, Prof. Dr. H. Roibin, M.HI. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga dan haru atas capaian dua mahasiswa doktor perdana ini.

Ketua Program Studi Doktor Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (Prof. Dr. H. Roibin, M.HI.)

“Ini adalah momen bersejarah bagi Prodi S3 Studi Islam. Kita tidak hanya meluluskan dua doktor, tetapi juga menyaksikan lahirnya intelektual pesantren yang mampu menjembatani tradisi keilmuan klasik dengan pendekatan akademik kontemporer. Kami berharap, mereka menjadi pelopor perubahan dan pembawa cahaya keilmuan di tengah masyarakat, khususnya komunitas pesantren,” ujar Prof. Roibin.

Beliau juga menekankan bahwa capaian ini merupakan hasil dari komitmen akademik yang kuat serta sinergi antara UIN Malang dan dunia pesantren yang selama ini telah terjalin erat melalui program beasiswa kerja sama.

Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi Program Doktor Studi Islam UIN Malang dalam mencetak akademisi yang tidak hanya unggul secara keilmuan, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap realitas sosial keislaman di akar rumput.

Berita Terkait