
Malang, 3 September 2025 — Empat mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab (S2 PBA) Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) berhasil mengukir prestasi akademik di panggung internasional. Mereka terpilih sebagai presenter dalam The 3rd International Conference on Education (ICOE) 2025, yang diselenggarakan di UIN Syekh Wasil Kediri, Jawa Timur, pada Selasa, 2 September 2025.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Amrina Rosyada (Pekalongan), Hermiwati (Jambi), Muhammad Fadhil Hadziq (Jambi), dan Muh Thahilal Jahidul Hasyb (Kendari). Mereka mempresentasikan hasil penelitian kolaboratif berjudul “Artificial Intelligence Technology Innovation in Students’ Arabic Assignment Work”, yang telah diterima secara resmi oleh panitia konferensi melalui Letter of Acceptance (LoA) tertanggal 16 Juli 2025.
Penelitian ini mengkaji pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam menunjang pengerjaan tugas Bahasa Arab mahasiswa, khususnya dalam tiga aspek utama: penerjemahan, koreksi tata bahasa, dan penyusunan teks akademik. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologis, tim peneliti menganalisis bagaimana mahasiswa berinteraksi dengan AI sebagai alat bantu belajar, sekaligus mengeksplorasi dinamika antara kebutuhan akademik dan kemudahan praktis yang ditawarkan teknologi. “Temuan kami diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan pembelajaran Bahasa Arab di era digital, sekaligus menjadi dasar bagi pendidik untuk merancang pedagogi adaptif yang memanfaatkan teknologi secara bijak,” ujar salah satu presenter, Amrina Rosyada, dalam sesi presentasi.

Keberhasilan ini tak lepas dari latar belakang akademik dan dedikasi tinggi keempat presenter. Amrina Rosyada, penerima beasiswa LPDP Kementerian Agama (BIB) dan alumni PBA UIN Walisongo Semarang, dikenal konsisten mendalami studi Bahasa Arab. Hermiwati, alumni PBA Universitas Jambi, juga merupakan pendiri lembaga nonformal Maskanullughah al-‘Arabiyyah al-Humairah yang fokus pada pengembangan pembelajaran Bahasa Arab di komunitas lokal.
Sementara itu, Muhammad Fadhil Hadziq, alumni University of Africa di Sudan, membawa pengalaman akademik lintas budaya yang memperkaya perspektif penelitian. Muh Thahilal Jahidul Hasyb, alumni PBA IAIN Kendari, dikenal aktif sebagai pegiat Bahasa Arab yang giat menyebarkan semangat literasi Arab di berbagai kalangan masyarakat.
Konferensi ICOE 2025 bertema “Bridging The Future: Innovating Education Through Adaptive Pedagogies”, menghadirkan ratusan akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara. Forum ini menjadi wadah strategis untuk berbagi gagasan, inovasi, dan solusi terkait tantangan pendidikan kontemporer — termasuk literasi Bahasa Arab dalam konteks global.
Partisipasi keempat mahasiswa UIN Maliki Malang bukan hanya menjadi kebanggaan institusi, tetapi juga bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi di kancah internasional. Keberhasilan ini sekaligus mengukuhkan posisi UIN Maliki Malang sebagai kampus yang aktif mendorong riset berbasis teknologi dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Ini adalah langkah awal. Kami berharap penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut, bahkan diimplementasikan dalam kurikulum atau kebijakan pembelajaran Bahasa Arab di perguruan tinggi,” pungkas Muh Thahilal. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, keempat mahasiswa ini telah membuktikan bahwa batas geografis bukan penghalang untuk berkontribusi dalam dunia ilmu pengetahuan global. (TAFT)





