Academic Writing sebagai Upaya Peningkatan Critical Thinking bagi Mahasiswa

Batu, 30 Mei 2024, Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali melakukan kegiatan academic writing pada kamis 30 Mei 2024. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Hal ini karena kemampuan menulis akademik menjadi salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh mahasiswa terutama di program magister dan doktor. Kegiatan academic writing kali ini menghadirkan dua narasumber kompeten di bidang tersebut, yaitu Dr. Imam Wahyudi Karimullah, S.S., M.A (Dosen Universitas Islam Malang) dan Syahril Siddik S.S., M.A., Ph.D (Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung).

Mengawali kegiatan direktur Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Wahidmurni, M.Pd menyampaikan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis akademik masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu bimbingan teknis academic writing ini menjadi kegiatan penting untuk diikuti oleh mahasiswa. Sehingga mahasiswa mampu menulis karya ilmiah ataupun tugas akhir dengan mudah. Oleh karena itu ia berharap mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini dengan maksimal sehingga dapat menyerap informasi penting yang disampaikan oleh dua narasumber tersebut. Mengakhiri sambutan ia membuka kegiatan ini secara resmi.

Kegiatan academic writing ini dibagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pemaparan materi oleh Dr. Imam Wahyudi Karimullah, S.S., M.A dengan tema “Teknik Penulisan Paragraph dan Essay”. Sesi pertama ini berlangsung secara interaktif, dimana narasumber selain memaparkan materinya, ia juga menantang peserta untuk praktik langsung. Sebelum memaparkan materi inti, ia meminta peserta untuk menuliskan sebuah judul dan satu paragraph. Selanjutnya judul dan paragraph tersebut dikoreksi oleh narasumber dan peserta lainnya. Hal ini meningkatkan semangat peserta untuk mengikuti bimtek tersebut sehingga menjadikan suasana lebih hangat dan interaktif. Kemudian narasumber menyapaikan materinya terkait menulis paragraph. Diantara materi yang disampaikannya yaitu paragraph pertama dalam sebuah essay atau artikel harus menarik pembaca sehingga paragraph tersebut harus memuat gambaran isinya.

Adapun sesi kedua narasumber Syahril Siddik S.S., M.A., Ph.D menyampaikan materi tentang critical thinking (berpikir kritis). Tema ini masih satu pembahasan dengan tema sebelumnya, karena dalam penulisan akademik dibutuhkan kemampuan brpikir kritis. Berpikir kritis sendiri artinya mampu melakukan klarifikasi terhadap pikiran kita sehingga mampu memecahkan masalah dan menemukan informasi terpercaya untuk dianalisis dan difahami sehingga menghasilkan pengambilan keputusan yang terbaik. Berpikir kritis sendiri tidak hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa, anak kecilpun mampu berfikir kritis sesuai kapasitasnya. Hal ini ditunjukkan dalam pertanyaan-pertanyaan kritis yang terlontar dari anak kecil.

Sama halnya dengan sesi pertama, suasana hangat juga tergambar dalam sesi kedua ini. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan kritis yang disampaikan oleh para peserta. Oleh karena itu membuat suasana bimbingan teknis lebih hangat dan interaktif. Selain itu menandakan para peserta mampu untuk berpikir kritis. *F-Man

Scroll to Top