Pengabdian Masyarakat Magister PAI Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa

PASCAUINMLG.  Malang, 2 Agustus 2024, Menghafal al-Qur’an (Tahfizh) adalah interaksi umat Islam dengan kalamullah yang menjadi tradisi keilmuan secara turun-menurun, hal ini dimulai sejak wahyu diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang bisa dihafal oleh umat manusia. Diyakini bahwa umat Islam, diberikan anugrah kemudahan oleh Allah SWT dalam menghafal al-Qur’an,  baik yang berasal dari bangsa Arab maupun non Arab, baik yang memahami atau tidak memahami arti kandungan ayat-ayat al-Qur’an. Kami mengusung tema “membumikan strategi efektif menghafal al-Qur’an bagi generasi Z dan alpha, ujar Dr.KH.M Asrori Alfa, M.Ag, Ketua Prodi Magister PAI, yang juga dianugerahi putra dan putri seorang hafidz dan hafidzah. Lebih lanjut, pak kiai (pangggilan akrab Kaprodi) menuturkan “kami merasa penting, melaksanakan pengabdian dengan tema ini, karena saya lihat sekarang ini telah mendunia fenomena program tahfidz, namun dijumpai program tahfid tanpa sanad, ini tidak bagus, jadi belajar al-Qur’an harus ada sanad (mata rantai keilmuan). Magister PAI UIN Malang harus hadir ditengah-tengah masyarakat, tambah pak kiai.

Selanjutnya Dr. A. Nurul Kawakib, M.A,  selaku Sekretaris Prodi, menambahkan dalam pelaksananaan pengabdian masyarakat Magister PAI kolaborasi Dosen dan Mahasiswa, diputuskan untuk mengabdi pada guru-guru TPQ berbasis thoriqat Yanbu’a di wilayah Kabupaten dan Kota Malang. Pilihan lokasi karena TPQ yang berafiliasi pada thoriqat Yanbu’a didasarkan pada argument: pertama TPQ terbuka untuk menerima dan berbagi pengalaman dari pihak luar, kedua siswa atau santri relatif kategori generasi Z dan alpha. Pengabdian dilaksanakan pada hari Jum’at tgl 2 Agustus di Aula Masjid Al Ghozali Tlogomas, tampak sejak pukul 14.00 mulai berdatangan para guru perwakilan dari TPQ berbasis Yanbu’a dari Wilayah Kota dan Kabupaten Malang. Pada sesi pertama, dipaparkan oleh pemateri Imro’atul Chasanah, mahasiswa magister PAI, yang juga penerima beasiswa hafizd sewaktu s-1 di UIN Malang. Mbak I’im panggilan akrabnya, menjelaskan sesungguhnya sangat mungkin menghafal dengan relatif cepat, sekitar 3 tahun dan target waktu tertentu. Strategi tahfidz adalah dengan cara mengulang bacaan, setiap halaman minimal 11 sekali diulang. Jadi tanpa menghafal, nanti dengan sendirinya santri bisa menjadi hafal, juga memanfaatkan teknologi handphone, yakni dengan memutar ulang aplikasi android al-Qur’an. Karena itu, dia menganjurkan anak-anak yang pegang handphone, jangan dipakai main macam-macam aplikasi games, tapi hp dipakai menghafal al-Qur’an.  Dukungan keluarga dan lingkungan juga sangat membantu dalam proses menghafal. Bahkan sebelum tidur juga santri dibiasakan untuk membaca al-Qur’an, sehingga harus punya kebiasaan sebelum tidur ditemani bacaan al-Qur’an. Dalam sesi kedua, pemaparan juga tidak kalah menariknya, disampaikan oleh Elinda Permatasari, mahasiswa magister PAI asal Banten. Elinda yang juga seorang hafidzah, sedang menulis Thesis dengan tema integrasi ilmu di Pesantren Sains Tebu Ireng Jombang. Dalam paparanya Elinda menekankan pentingnya riyadoh bagi orang tua dan seorang santri dalam proses menghafal al-Qur’an. Elinda menganjurkan agar para santri dibiasakan untuk sholat tahajud, sholat hajat dan dilanjutkan menambah hafalan. Semua ini dilakukan agar ada aspek spiritual yang membantu ketenangan dan kelancaran dalam proses menghafal.

Suasana agenda pengabdian tampak para peserta penuh semangat, diskusi dan pertanyaan-pertanyaan juga diajukan oleh beberapa guru TPQ, dan dijawab dengan tepat dan memuaskan oleh pemateri. Respon dan harapan positif juga dituturkan oleh beberapa guru-guru TPQ. Saya sangat berterima kasih atas program pengabdian masyarakat Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ada penyegaran pandangan, membantu dan menjadi motivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran di TPQ kami, ujar Ustadz Ulum alumni pesantren Ploso Kediri dan juga ustadz di TPQ, ditemui disela-sela acara. Banyak hal baru yang saya dengar dari pemateri, semoga program ini bisa berkelanjutan tambah Ustadz Abdurrahim, seorang ustadz dari TPQ Masjid al-Ghozali. Pernyataan para ustadz, juga dibenarkan oleh Ustadzah Khotimah, berharap adanya bimbingan berkelanjutan dari nara sumber agar strategi efektif dapat diterapkan di TPQ dimana beliau mengabdi.

 

 

Scroll to Top