Malang, 13 September 2025 — Fakhrurrozi, mahasiswa Program Magister Pendidikan Bahasa Arab (S2 PBA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sekaligus Ketua Dai Muda Kementerian Agama Republik Indonesia, terpilih sebagai salah satu dari 50 peserta nasional dalam Training of Trainer (ToT) Da’i dan Da’iyah Ekonomi Syariah. Kegiatan ini merupakan rangkaian utama Festival Ekonomi Syariah (FESyAr) Jawa 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Surabaya, 11–12 September 2025.
Fakhrurrozi hadir mewakili Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, yang juga memberikan dukungan penuh sehingga ia dapat mengikuti kegiatan ini. Seluruh pembiayaan selama pelatihan ini diakomodasi oleh KPw BI Malang sebagai bentuk komitmen mendukung lahirnya dai-dai muda ekonomi syariah yang berkualitas
Terpilihnya Fakhrurrozi mencerminkan komitmennya yang konsisten dalam menggabungkan dakwah dengan pemberdayaan ekonomi umat. Ia mewakili generasi muda dan komunitas dai muda nasional yang aktif menyuarakan literasi ekonomi syariah melalui pendekatan edukatif dan kontekstual.
Program ToT ini dirancang untuk membekali para dai dengan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan syariah, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah yang relevan dengan kebutuhan ekonomi masyarakat. Tujuannya: melahirkan dai-dai yang tidak hanya fasih dalam urusan ibadah, tetapi juga mampu menjadi solusi nyata dalam kehidupan ekonomi umat.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber nasional ternama, antara lain K.H. Muhammad Cholil Nafis (Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Pusat), K.H. Zubaidi (MUI Jawa Timur), KH. Musta’in (Ketua Badan Wakaf Indonesia Jawa Timur), Irfan Farulian dan Rifki Ismal (pejabat Bank Indonesia), serta perwakilan dari OJK Regional Jawa Timur, BAZNAS/BWI Daerah, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Fakhrurrozi menegaskan pentingnya relevansi dakwah di era kontemporer. “Dai hari ini tidak cukup hanya bicara akidah dan akhlak. Umat butuh solusi nyata, termasuk dalam urusan ekonomi. Pemahaman ekonomi syariah menjadi jembatan agar dakwah kita menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini akan segera ditularkan ke daerah asal dan komunitas binaannya. “Insyaallah, bekal dari ToT ini akan kami sebarkan agar umat makin paham, mandiri, dan berdaya secara ekonomi sesuai prinsip syariah,” imbuhnya. Sebagai bagian dari FESyAr Jawa 2025 — festival ekonomi syariah terbesar di wilayah Jawa — program ToT ini diharapkan menjadi katalisator penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional. Para peserta diproyeksikan menjadi agen perubahan yang mampu mentransformasikan pemahaman ekonomi syariah ke tingkat akar rumput melalui pendekatan dakwah yang humanis dan aplikatif.

Keikutsertaan Fakhrurrozi juga menjadi kebanggaan bagi UIN Maliki Malang, yang selama ini aktif mendorong mahasiswanya untuk terlibat dalam kegiatan strategis nasional maupun internasional — tidak hanya di ranah akademik, tetapi juga sosial, keagamaan, dan ekonomi. “Ini bukti bahwa kampus kami melahirkan pemimpin muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki kepekaan sosial dan kontribusi nyata bagi umat,” ujar salah satu dosen pembimbingnya di Program Studi S2 PBA UIN Maliki Malang. (TAFT)





