UIN Malang Tuan Rumah Pertama Forum Wakil Direktur Pascasarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Indonesia

Batu, 20-22 Mei 2022, Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi tuan rumah dalam acara Forum Wakil Direktur Pascasarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Indonesia.

Kegiatan yang pertama diselenggarakan ini dihadiri oleh beberapa pewakilan kampus yang dibawah naungan PTKIN Kementerian Agama Republik Indonesia, diantara beberapa kampus tersebut yakni, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai tuan rumah, kemudian dari UIN Alaudin Makassar, IAIN Batusangkar, IAIN Ponorogo, UIN Banten, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Sultan Syarif kasim Riau, IAIN Sultan Amai Gorontalo, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dan beberapa kampus Lainnya.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. Wahidmurni, M.Pd. dalam sambutannya prof wahid menyampaikan bahwa forum ini sangat penting dalam rangka pengembangan pelayanan dan kerjasama antar lembaga sebab tidak semua program studi memiliki Asosiasi, misalnya ketika proses akreditasi yang di tanyakan oleh asesor  tentang kurikulum, sehingga forum asosiasi ini menjadi sangat penting untuk mengakomodir beberapa kebutuhan dan permasalah di lingkungan program Pascasarjana baik Magister maupun Doktor.

“Forum ini harus selalu ada, agar semua kebutuhan dan permasalah tidak dipikiran secara sendiri-sendiri, apapun masalah yang ada yang berkaitan dengan pengembangan, pelayanan, harus didiskusikan dan dicarikan solusinya”. papar Prof Wahid.

dan atas nama Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, pertemuan Forum Wakild Direktur Pascasarjana se Indonesia, dibuka dengan bacaan Bismillah.

Menurut ketua Forum Wakil Direktur Pascasarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Indonesia. Drs. H. Basri Zain, MA., Ph.D. pembentukan forum ini telah lama menjadi wacana dan masih belum terealisasi, dan alhamdulillah hari ini tepatnya berlokasi di Rumah Singgah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,  forum ini dibentuk dengan Nama  “ASWADIR” sesuai dengan kesepakatan Bersama.

Beberapa rencana strategis ke depan dibahas dalam forum tersebut. Misalnya, Didi Nurul Rosidin dari IAIN Cirebon dan Dr. Andi Anderus menekankan pentingnya program kerjasama dengan bebeberapa  perguruan tinggi di Barat dan Timur Tengah, baik dalam bentuk students exchanges, visiting professor atau collaborative research. Sementara, Sarwan Ph.D dan Dr. Naf’an Tarihoran lebih tertarik pada model rencana penyelenggaraan program doctoral By Reseach. “Selain lebih efektif dan efficient, S3 By Research merupakan alternatif untuk meningkatan peminat untuk studi di S3,” papar WADIR UIN Banten. Selain hal di atas, para wakil direktur juga banyak menyinggung isu-isu akademik di institusi masing-masing, seperti tahapan penyelesaian studi, struktur kurikulum, problem RENIM, dan lain sebagainya. *prayropag

 

 

 

Scroll to Top