Seminar Internasional (IC-ISLEH) Pascasarjana UIN Malang 2023 Menjadi Forum Akademik 7 Negara

Pascasarjana UIN Malang  kembali menyelenggarakan kegiatan “International Conference on Islam, Science, Language, Law, Education, Economic, and Humanity (IC-ISLEH)”  untuk yang kedua kalinya. Kegiatan ini bertempat di Hotel Aston Inn Batu yang diselenggarakan selama dua hari 5-6 Juni 2023. Seminar tahunan ini dirancang untuk mendorong para akademisi di seluruh dunia untuk merenungkan Islam bukan hanya sebagai agama namun sebagai sebuah sistem kepercayaan yang berpotensi dapat dimanfaatkan untuk memelihara pembangunan dan peradaban manusia.

Hadir dalam kegiatan ini Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag dalam pidatonya beliau menyatakan, forum ini sangat bagus untuk memperkuat pemikiran dan kekuatan perspektif para akademisi sesuai dengan bidangnya. “Apa yang kita sebut Islamic science harus berendah hati untuk terbuka setiap kritik dan harus sesuai dengan kebutuhan dan konferensi seperti ini dalam rangka untuk mencari dan membangun masa depan dan peradapan kita yang baik,” ujarnya saat menyampaikan materinya.

Sementara itu, Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A. menyampaikan bahwasannya Islam bukan hanya sebagai sistem kepercayaan yang kaya akan sejarah dan dinamika, Islam tidak monolitik seolah-olah merujuk pada keyakinan yang berdiri sendiri dan terdefinisi dengan jelas. Menurutnya setiap orang atau kelompok Muslim berhak untuk menerjemahkan Islam dengan cara dan konteks yang sesuai dengan realitas dan urgensi yang bersangkutan.

Islam di Indonesia terkadang difahami hanya sebagai pinggiran berbeda dengan yang ada di semenanjung Arab, menurutnya Islam merupakan bagian dari keseluruhan dinamika dunia Islam yang secara tegas telah berkontribusi pada perkembangan dan peningkatan sosial, politik dan ekonomi. Oleh karena itu konfrensi tahunan ini fokus menawarkan beberapa topik untuk di eksplorasi dan dikaji, mulai dari pendidikan, bahasa, ekonomi, hukum, dan berbagai macam isu kontemporer lainnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa narasumber internasional, yaitu Prof Frans Wijsen (Pratical Religious Studies, Radboud University) Netherlands, Prof Fahd Mohana, S Alahmadi (Islamic University of Medina) Saudi Arabia, Prof Wildana Wargadinata (Arabic Literature, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang) Indonesia. Masing-masing narasumber menyampaikan materinya terkait isu-isu hangat yang sedang terjadi sesuai dengan bidang keilmuannya. Pada sesi ini dilengkapi dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta sehingga membuat suasana diskusi yang hangat.

Pada hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan sesi pararel, dimana setiap peserta menyampaikan materinya. Sesi ini dibagi ke dalam 5 bidang keilmuan yaitu studi Islam dan gender, hukum, ekonomi, pendidikan dan bahasa. Kurang lebih 124 paper dipresentasikan dalam kegiatan ini oleh para presenter dari berbagai instansi di Indonesia dan mancanegara diantaranya India, Pakistan, Libya dan Afrika Selatan. Seminar Internasional kali ini menjadi forum akademik 7 negara meliputi 2 speaker dari Belanda dan Madina (Arab Saudi), dan presenter dari 5 negara yang berbeda. Khoirul Hidayah selaku perwakilan steering committee IC-ISLEH menjelaskan bahwa forum IC-ISLEH tahun ini menjadi forum bertemunya antara publisher jurnal (terindeks scopus, sinta 2- sinta 5) dengan presenter. Kerjasama telah dilakukan oleh pihak pascasarjana dengan Rumah Jurnal UIN Malang, Rumah Jurnal IAIN Ponorogo, dan Rumah Jurnal IAIN Metro guna membantu publikasi artikel presenter selain proseding E-ISBN. Para peserta memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini dan berharap bisa diselenggarakan lagi di tahun-tahun berikutnya dan tentunya lebih baik lagi.

 

 

 

 

Scroll to Top